Sukseskan Pemilu 2024, KPU Wakatobi Gelar FGD Penyiapan Rumusan Kebijakan Pemungutan dan Perhitungan Suara

853
FGD Penyiapan Rumusan Kebijakan Pemungutan dan Perhitungan Suara Dalam Pemilu Serentak Tahun 2024. Foto : Asrul Hamdi

Penulis : Asrul Hamdi

Dalam rangka mensukseskan Pemilu serentak tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wakatobi menjaring masukan dari berbagai komponen demi penyempurnaan pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara melalui Focus Group Discussion (FGD). Jum’at (23/6/23)

Kordif perencanaan, data dan informasi KPU Wakatobi, La Ode Mohamadi mengatakan melalui FGD diharapkan terutama kepada peserta Pemilu dalam hal ini partai politik memberikan masukan yang produktif dan konstruktif kepada KPU demi penyempurnaan tata kelola pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.

“Semua regulasi dan peraturan terkait dengan pemungutan dan penghitungan suara, sehebat apapun penyelenggara pemilu tentu dalam semua pelaksanaan tahapan selalu ada titik lemah,” kata Mohamadi

Lebih lanjut Mohamadi menyampaikan masukan dan koreksi dari berbagai pihak terkait isu-isu strategis yang dihasilkan dalam FGD akan disampaikan kepada KPU RI.

“Isu-isu strategis yang kita hasilkan dari apa yang kita diskusikan nanti, akan disampaikan kepada KPU RI melalui KPU Provinsi selanjutnya oleh KPU RI akan dibuat dalam sebuah rancangan Peraturan KPU yang akan dibahas bersama perwakilan kita di DPR RI, dalam hal ini komisi II,” sambungnya

“Ini menjadi bentuk partisipasi kita dan menjadi bagian dari tanggungjawab kita untuk mensukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak tahun 2024,” timpalnya

Kesempatan yang diberikan oleh KPU kepada peserta FGD, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Wakatobi, Muhammad Syahwal menyampaikan agar penyelenggara mencermati adanya potensi terjadinya kecurangan melalui pemilih menggunakan KTP.

“Saya lihat ada ruang orang bisa lakukan kecurangan, contoh misalnya orang tidak sempat coklit belum terdaftar sebagai pemilih di TPS manapun. Sehingga dia bisa memilih menggunakan KTP dan itu bebas memilih. Ini yang harus kita antisipasi,” pinta Syahwal

Senada dengan Syahwal perwakilan dari Partai Golongan Karya, Abdul Rahman menyampaikan jika persoalan identitas pemilih sangat rentan terjadi. Sehingga kualitas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sangat penting dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang berkualitas.

“Kejadian-kejadian 2019 banyak terjadi. Kualitas KPPS itu penting, mungkin pada saat bimtek nya, simulasinya harus lebih mantap. Karena banyak yang beda dalam menyelesaikan di TPS terutama cara mengisi formulir, banyak kesalahan-kesalahan yang tidak mesti terjadi dan itu saran dari kami,” tutup Rahman.

Artikulli paraprakKetua Kadin Sultra Anton Timbang, Sambut Baik Kehadiran Maskapai Super Air Jet Di Bumi Anoa
Artikulli tjetërDukung Pemilu Damai 2024, PKC PMII Sultra Deklarasi dan Gelar Dialog Publik, Tolak Hoaks, Sara dan Perpecahan