Pemkab Muna Barat Luncurkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting

372

Penuis : Hayat

MUNA BARAT—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat melalui Badan Perlindungan Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) tengah fokus menurunkan kasus stunting melalui program Dashat (Dapur Sehat). Resep menu-menu berkualitas disiapkan untuk memenuhi gizi ibu hamil hingga anak.

Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting, bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal, karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.

Diketahui, jumlah data stunting di Kabupaten Muna Barat sekitar 31,7 persen yang diprofiling ulang dari data SSGI dan Puskesmas terdapat yakni 201 orang stunting, ini belum dikaitkan dengan data kemiskinan yang mencapai 13,89 dan 2,89 kategori miskin ekstrem.

“Ini beririsan dengan data stunting 31,7 persen, maka dengan data ini perlu melakukan intervensi untuk menurunkan angka stunting,” Kata Bahri. Senin 29 Mei 2023 kemarin.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 terdapat intervensi spesifik (penyebab stunting secara langsung) dan intervensi sensitif (penyebab stunting secara tak langsung).

Untuk itu, dalam intervensi spesifik, pemda Muna Barat lakukan intervensi kepada remaja, menikah, ibu hamil, dan bayi mulai dari 0-6 bulan, terhitung dari 1000 hari pertama kehidupan yaitu 270 hari pada kehamilan 730 hari setelah melahirkan.

Maka, bayi mulai dari 0-6 bulan membutuhkan ASI, tetapi susu akan disediakan apabila sang ibu tidak bisa memproduksi ASI, kemudian 6-23 bulan pemberian makanan tambahan kaya akan protein hewani bagi, untuk itu launchingnya Dahsat ini sebagai salah satu cara mengatasi stunting.

Kegiatan DAHSAT sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Dalam hal ini masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan.

Selanjutnya, Kepala BPPKB Muna Barat, La Ode Andi Muna mengatakan, stunting adalah kurangnya pertumbuhan dan perkembangan terhadap anak akibat kekurangan gizi kronis, dan infeksi berulang.

“Stunting ditandai dengan tinggi anak di bawah standar, yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” pungkasnya.

Dalam program nasional yaitu penurunan stunting, untuk itu pihaknya menyelenggarakan Dahsat merupakan kegiatan edukasi dalam membuat makanan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga yang beresiko stunting, baik calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi stunting terutama bagi keluarga kurang mampu yang menggunakan bahan lokal.

Sementara itu, Dandim 1416 Muna selaku bapak asuh stunting Kabupaten Muna Barat, Letkol Infantri Gilles R.B Hegendorp mengapresiasi atas dedikasi dan kinerja pemda Muna Barat yang telah bekerja sama dengan aparat keamanan baik TNI maupun Polri, sehingga pelaksanaan mengentaskan kasus stunting di Muna Barat.

“Alhamdulillah kasus stunting di Muna Barat selama beberapa waktu ini mengalami progres yang sangat signifikan,” ungkapnya.

Sehingga sampai saat ini kegiatan dalam mengentaskan stunting masih tetap berproses dan berkelanjutan dengan segala arahan dari Pj Bupati.Untuk itu, pemerintah daerah dan aparat keamanan akan terus bahu membahu untuk mencari formulasi yang tepat, sehingga pengentasan stunting dapat berjalan secara signifikan.

Artikulli paraprakTingkatkan Sinergi Program dengan Lembaga Hukum, Pemkot Kendari Gelar Rakor
Artikulli tjetërJalin KAD Dengan Pemkab Enrekang, Pj.Bahri: Kendalikan Inflasi dan Penuhi Kebutuhan Warga