Memecah Rekor di Lintasan STQ: Konawe Cup Race 2025 Antarkan Mimpi Sirkuit Permanen

KONAWE — Sirkuit eks STQ Unaaha mendadak dipenuhi raungan mesin motor dan sorak sorai penonton. Ribuan pasang mata, dari berbagai generasi dan penjuru, tak ingin ketinggalan momen pembukaan Konawe Cup Race (KCR) 2025.

Gelaran balap motor ini tak hanya menyajikan adu kecepatan, tetapi juga mencetak sejarah baru dan membangkitkan asa bagi dunia otomotif Konawe.

Antusiasme yang membuncah terlihat jelas sejak awal. Bupati Konawe, Yusran Akbar, didampingi Sarnina Yusrin Usbar selaku Pembina Garasi Otomotif sekaligus sponsor utama KCR I tahun 2025, secara resmi membuka ajang yang menjadi barometer geliat balap motor di Bumi Anoa ini. Sabtu 24/5.

Kehadiran keduanya seolah menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dan dunia usaha dalam mendukung perkembangan olahraga otomotif.

Namun, bukan hanya kemeriahan yang menjadi sorotan utama. Tahun ini, KCR 2025 mencatat rekor peserta terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraannya.

“Laporan panitia, sudah ada 435 pembalap yang ikut serta. Ini jumlah peserta terbanyak sepanjang tahun ini,” ungkap Budi Amin, perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sultra, dengan nada bangga.

Budi Amin tak sekadar datang untuk memberikan sambutan. Ia membawa pesan penting dan pengakuan bahwa Konawe, melalui ajang sebesar KCR, tengah menunjukkan potensi besarnya sebagai pusat otomotif baru di Sulawesi Tenggara.

Bahkan, ia secara gamblang menyebut peluang Konawe untuk membangun sirkuit permanen bukanlah mimpi yang mustahil.

“Dengan dukungan kuat dari Pak Bupati, saya yakin itu bisa terwujud. Konawe punya potensi besar,” tegas Budi, sembari mengapresiasi luar biasanya antusiasme penonton dan para pembalap yang memadati area sirkuit.

Dukungan semacam ini menjadi angin segar bagi para pembalap muda yang haus akan wadah pengembangan bakat.

Gelaran KCR 2025 memiliki makna yang lebih dalam. Ajang ini diselenggarakan di tengah dorongan kuat agar Konawe menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.

KCR 2025 secara tidak langsung menjadi salah satu “etalase” kesiapan daerah, bukan hanya dari sisi infrastruktur dan penyelenggaraan, tetapi juga menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah, komunitas otomotif, dan dunia usaha.

Dari tribun penonton yang riuh hingga gemuruh mesin di lintasan, KCR 2025 membuktikan satu hal: balap motor di Konawe bukan sekadar hobi musiman. Ia telah bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas daerah dan mimpi kolektif yang sedang dibangun bersama.

KCR 2025 bukan hanya tentang siapa yang tercepat, tetapi juga tentang bagaimana sebuah komunitas dan daerah mampu mewujudkan ambisi besar di lintasan otomotif. (Adv)

Artikulli paraprakKonawe Bertekad Bangun Sirkuit Permanen, Pacu Adrenalin Pembalap Nasional
Artikulli tjetërSemangat Juang Antarkan Arbiansyah Tombili Raih Posisi Kedua di Final EX MP2