Kendari, Sultra – Pemerintah Kabupaten Konawe mengambil langkah strategis dalam memperbaiki perencanaan dan pengalokasian investasi infrastruktur daerah melalui kegiatan Kustomisasi dan Pelatihan Operasional Capital Investment Planning (CIP). Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Muh. Akbar, yang mewakili Bupati Konawe. Senin 27 Oktober 2025 di Swiss BelHotel Kendari.
Dalam sambutan yang dibacakannya, Muh. Akbar menegaskan bahwa pelatihan ini “bukan sekadar formalitas administratif, melainkan momentum strategis untuk mentransformasi cara kita merencanakan dan mengalokasikan investasi infrastruktur daerah.”
Ia mengakui bahwa selama ini perencanaan pembangunan infrastruktur di Konawe kerap menghadapi tantangan seperti keterbatasan data, minimnya analisis dampak komprehensif, dan kurangnya prioritas yang terukur.

“Akibatnya, tidak jarang investasi yang kita lakukan belum optimal dalam memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujarnya.
Sistem Capital Investment Planning (CIP) yang dipelajari selama tiga hari ke depan, menurut Asisten II, menawarkan pendekatan yang sistematis dan berbasis data. Melalui CIP, Pemerintah Konawe diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur berdasarkan analisis spasial dan data objektif.
2. Memprioritaskan investasi dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, lingkungan, hingga risiko kebencanaan.
3. Mengoptimalkan alokasi anggaran yang terbatas untuk dampak pembangunan yang maksimal.
4. Menyusun Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas (RIIP) yang terukur, akuntabel, dan berkelanjutan.

Komposisi peserta pelatihan yang bersifat lintas sektoral melibatkan Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, BPKAD, Dinas Perumahan, BPBD, hingga Dinas Lingkungan Hidup, menjadi sorotan penting. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan investasi infrastruktur memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder.
Kepada para peserta, Muh. Akbar menyampaikan empat harapan kunci: mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan untuk bertanya dan mengklarifikasi karena sifat pelatihan yang operasional dan praktikal, berpikir konkret dengan membawa data dan rencana usulan proyek infrastruktur Konawe untuk langsung dipraktikkan; dan yang paling utama, adanya komitmen bersama untuk mengimplementasikan sistem CIP pasca-pelatihan.
”Ini bukan hanya tugas Bappeda, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai tim Pemerintah Kabupaten Konawe,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Asisten II Setda Muh. Akbar meyakini bahwa dengan penerapan sistem CIP, potensi besar Kabupaten Konawe akan terwujud menjadi kesejahteraan nyata. Ia optimis CIP akan membantu daerah untuk membangun infrastruktur yang tepat sasaran dan lokasi, mengoptimalkan setiap rupiah APBD, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mempercepat pencapaian visi Konawe yang lebih maju dan sejahtera.
Pelatihan ini terselenggara berkat kerja sama dan bimbingan dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Tim OSP, dan Tim CIP Pusat. Rls




































