Kendari, Sultra – Pemerintah Kabupaten Konawe menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah dengan mempercepat implementasi aplikasi Capital Investment Planning (CIP), bagian dari program National Urban Development Project (NUDP). Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi kegiatan Kustomisasi dan Pelatihan Operasionalisasi CIP di Kendari, tepatnya di Swiss BelHotel pada hari Senin, 27 Oktober 2025.
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II, Ir. Suprayitno, MA, yang sambutannya dibacakan oleh Kasubdit Perhubungan, M. Ali Irmanda, ST., M. Tr. AP, menyampaikan apresiasi atas capaian Kelompok Kerja (Pokja) CIP Kabupaten Konawe yang telah berhasil menyiapkan sekitar 80% kebutuhan data spasial dan nonspasial.
”Capaian ini menunjukkan komitmen besar untuk mempercepat implementasi CIP di Kabupaten Konawe,” ujar Ali Irmanda, mewakili Direktur.
Kegiatan kustomisasi dan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan awal yang bertujuan untuk memastikan aplikasi CIP dapat terintegrasi penuh dan sesuai dengan karakteristik serta siklus perencanaan daerah di Konawe, mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.

Lebih dari sekadar aplikasi biasa, CIP dirancang sebagai Decision Support System yang mengintegrasikan berbagai aspek penting dalam perencanaan infrastruktur perkotaan.
Aplikasi ini mampu menganalisis:
1. Daftar proyek dan kebutuhan infrastruktur,
2. Data spasial dan nonspasial,
Sumber pembiayaan,
3. Analisis manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, risiko bencana, hingga kesesuaian anggaran (budget fit).
”Aplikasi CIP dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data dalam penyediaan infrastruktur perkotaan yang terarah, terukur, dan sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Dengan integrasi data tersebut, output akhir dari proses ini adalah terwujudnya Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas (RIIP) yang terstruktur dan aplikatif, menjadi panduan vital bagi pembangunan Konawe di masa depan.
Kegiatan kustomisasi ini melibatkan seluruh anggota Pokja CIP dari berbagai perangkat daerah terkait, seperti Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya. Fokus utama pelatihan adalah:
Pemutakhiran data dan parameter sesuai karakteristik lokal.
Direktorat SUPD II juga menekankan tujuh kunci keberlanjutan agar pemanfaatan CIP optimal. Poin-poin penting yang harus diperhatikan Pemerintah Kabupaten Konawe meliputi penggunaan aplikasi secara rutin, pemahaman peran user, pemanfaatan panduan teknis, hingga penguatan koordinasi lintas perangkat daerah untuk memastikan CIP benar-benar menunjang proses perencanaan dan penganggaran.

”Dengan pelaksanaan yang konsisten, implementasi CIP akan semakin memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Konawe,” pungkasnya. Rls




































