Pemkot Kendari Evaluasi Penanganan Stunting Melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh

402
Pembukaan rapat evaluasi penurunan stunting Kota Kendari tahun 2023 di salah satu hotel di Kendari, Kamis, 23 November 2023.

Penulis: La Ato

KENDARI, BONDO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan evaluasi percepatan penanganan stunting tahun 2023 melalui program gerakan orang tua asuh di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis, 23 November 2023.

Asisten II Pemkot Kendari, Jahudding mengatakan, rapat evaluasi ini digelar untuk melihat perkembangan kegiatan yang telah dilakukan OPD lintas sektor dalam melakukan percepatan penanganan stunting.

Termasuk melihat apakah ada kendala yang dihadapi, serta solusi yang diberikan sebagai pemecahan masalah.

“Contohnya tadi, kita akui bahwa teman-teman OPD sudah secara masif melakukan intervensi, baik sensitif maupun spesifik kepada masyarakat, tetapi penajaman terhadap sasaran itu masih dalam tanda kutip,” kata Jahudding saat rapat evaluasi.

Dirinya berharap, kegiatan yang dilakukan OPD harus mengarah pada masyarakat yang berisiko dan terkena stunting.

Ini dilakukan agar penurunan angka stunting di Kota Kendari bisa diturunkan sesuai target yang telah ditetapkan.

Menurutnya, penurunan angka stunting melalui program orang tua asuh yang juga melibatkan stakeholder perlu ada tindak lanjut tentang perkembangan yang terjadi setelah adanya pendampingan.

“Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk dan KB) sebagai ketua tim gerakan orang tua asuh, sudah banyak memang yang dilakukan pendampingan terjadi perubahan fisik, terjadi perubahan ke arah yang lebih baik,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Andi Dajeng mengatakan, dari 105 anak di bawah dua tahun (Baduta) dan 107 ibu hamil yang mendapat pendampingan program gerakan orang tua asuh, 75 Baduta masih stunting, sedangkan untuk ibu hamil tersisa satu yang masih butuh pendampingan.

Untuk itu, pendampingan masih berlanjut, sedangkan 30 lainnya diusulkan untuk penggantian karena kondisinya sudah normal.

“Dampak program gerakan orang tua asuh yang dilakukan sangat signifikan terhadap Baduta dan ibu hamil, sehingga kami usulkan untuk penggantian sasaran,” ujarnya.

Artikulli paraprakDekranasda Konawe akan Tampilkan Pesona Ratu Wekoila di Iven Sultra Tenun Carnaval
Artikulli tjetërPj. Bupati Konawe Tinjau Titik Nol Pembangunan Jalan di Kecamatan Latoma