KONAWE – Video klarifikasi “GM” di Mapolres Konawe berdurasi 40 detik sempat viral di media sosial Facebook dan WhatApps. Dalam video tersebut, GM mengakui kalau dirinya tidak dilakukan pelecehan seksual.
Mendapati video klarifikasi “GM” seorang perempuan Tolaki Asal Tani Indah itu, Forum Pemuda Adat Tolaki Indonesia (Fordati) angkat bicara.
“Sebagai korban pelecehan dan penganiayaan sekolompok orang tak dikenal justru memberikan keterangan yang berbeda saat pertama kali di wawancarai oleh anggota Lembaga Adat,” Terang Hedianto Ismail selaku Ponggawa Aha (Ketua) Lembaga Bawa,a Pobende Sarano Tolaki (BANDERANO) Tolaki, Minggu, 14 Maret 2021.
Menurut Hedianto, Korban GM sudah memberikan keterangan yang berbeda, sehingga terkesan mau memprovokasi.
Sebelumnya, Hedianto menuturkan awal kejadian pada tanggal 22 Januari 2021, telah terjadi pelecehan dan tindakan kekerasan atau penganiayaan pada dirinya (Korban) yang dilakukan oleh sekolompok orang tak dikenal. Kejadian ini terjadi di Desa Tani Indah, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Hanya saja kami menyayangkan keterangan Korban inisial “GM” yang sempat viral melalui vidionya saat diwawancara justru memberikan keterangan yang berbeda seakan – akan pada saat kejadian tersebut itu tidak terjadi apa – apa. Sementara kami khususnya dari lembaga adat melindungi dan membantu atas tindakan biadab yang dilakukan pada dirinya” ujar Hedianto
“Faktanya muka korban tersebut babak belur dan sangat jelas bahwa muka korban bengkak di wajahnya serta lebam atau biru diwajahnya bagian pelipis mata, dan korban tersebut mengakui itu saat di wawancarai oleh angota lembaga adat” Bebernya.
Hedianto menyebutkan, Dokumentasi maupun pengakuan “GM” saat awal memberikan klarifikasi,masih disimpan oleh Fordati. Baik itu, Foto serta Video rekamannya.
Hedianto berharap, agar korban inisial “GM” jangan sembarang memberikan keterangan yang berbeda – beda yang akan mengakibatkan atau memecah belah persaudaraan di bumi anoa Sulawesi Tenggara. (***)