![IMG-20220702-WA0012](https://bondo.id/wp-content/uploads/2022/07/IMG-20220702-WA0012-696x392.jpg)
Penulis : Zuwal
MUBAR, BONDO.ID – Kawasan Bumi Praja Laworoku yang merupakan areal pembangunan gedung negara berupa Kantor Bupati, Kantor DPRD dan sarana penunjang pemerintahan lainnya adalah kawasan yang rentan terhadap genangan air karena kawasan tersebut secara topografi landai dan cekung serta dilintasi oleh aliran air dari Bendung Marobea.
Kondisi ini lah yang melatar belakangi Kadis PU PR La Ode Butolo menurunkan Tim PU PR Muna Barat untuk melihat kondisi faktual dilapangan sesaat setelah hujan deras terjadi pada Rabu 29 Juni 2022 yang lalu.
Melalui Sekretarisnya, Surachman mengatakan tim PUPR menemukan fakta lapangan bahwa kanal yang telah dibangun tidak cukup lagi menampung volume air yang diarahkan pada Sungai Tiworo akibat debit air yang sangat besar dan adanya longsoran pada beberapa titik pematang kanal mengakibatkan air melimpas dan masuk pada kawasan perumahan dan pertanian masyarakat.
“Berdasarkan fakta lapangan diatas, Tim PU PR telah melaporkan pada Kadis PUPR Muna Barat beberapa langkah teknis yang harus diambil secepatnya,” ungkap Surachman, Minggu, (02/07/2022).
Mantan Kabid SDA dan Irigasi itu menyebut langkah tekhnis itu diantaranya yaitu pembangunan kanal yang menerus dari Bendung Marobea yang saat ini melintasi kawasan Bumi Praja Laworoku, Pembangunan tanggul kanal yang telah ada, Pelebaran outlet yang melintasi jalan nasional lagadi tondasi khususnya disekitar Lakalamba dan Wandoke, serta pembangunan kolam retensi (bozem) pada beberapa titik didalam kawasan Bumi Praja Laworoku.
“Langkah ini perlu dilakukan untuk mengendalikan air sehingga tidak berpotensi destruktif pada kawasan tersebut. Apalagi pada kawasan itu nantinya akan ada objek fital milik daerah,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap langkah tekhnis ini akan menjadi pertimbangan pimpinan untuk mengalokasikan anggaran.
“Karena situasi genangan air ini telah menjadi keresahan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir,” tutupnya.