
Penulis : Zuwal
MUBAR, BONDO.ID – Sesuai arahan Presiden dan Mendagri serta Gubernur Sultra agar dalam konteks mengatasi krisis pangan dunia sebagai akibat dari perang Rusia- Ukraina dituntut harus bertindak lokal berpikir global.
Maka dalam rangka mengatasi itu, Bahri akan memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang berpotensi untuk menghasilkan produk pertanian ataupun dalam konteks ketahanan pangan.
Hari ini, PJ. Dr. Bahri tinjau langsung lahan yang menjadi potensi areal persawahan baru di Desa Lakanaha Kecamatan Wadaga.

Untuk menindaklanjuti arahan Presiden, Mendagri, dan Gubernur, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua camata dan Kades untuk segera mendata dan melaporkan potensi apa saja yang ada di wilayahnya khususnya desa yang memiliki potensi cetak sawah baru.
“Olehnya itu, Kades harus melaporkan potensi jumlah lahan yang bisa kita konversi jadi sawah-sawah. Jadi kita akan buat pusat pengembangan pertanian di kabupaten Muna Barat. Hari itu Kades Lakanaha melaporkan 700 hektare lahan. Namun, 400 masih berselisih batas antara Lakanaha dan Lawada makanya saya turun langsung mana objek lahan itu. Kalau 300 hektare itu ya siap,” jelas Bahri saat ditemui di Desa Lakanaha, Minggu (26/06/2022).

Penjabat Bupati Mubar ini melanjutkan setelah ia tinjau karena kades Lawada tidak hadir maka pihaknya akan agendakan rapat dan duduk bersama dengan pemilik lahan antara Lawada dan Lakanaha.
“Nanti kita buatkan berita acara yang nantinya akan diperkuat dengan keputusan bupati tentang penetapan batas desa yang menjadi sengketa itu. Nah, setelah itu selesai baru kita rencanakan bagaimana mendesain cetak sawah itu,” terangnya.
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri itu mengaku saat ini baru sebatas menghitung potensi untuk mendesain cetak sawah sawah baru. Mana yang bisa masuk dalam APBD mana yang harus diusulkan di kementerian.

“Karena potensinya besar, maka Muna Barat bisa kita jadikan daerah percontohan untuk mengatasi krisis ketahanan pangan nantinya,” ujarnya.