Polda Sultra Didesak Copot Kapolres Muna, Karena Satu Tahanan Meninggal Secara Misterius

749

Penulis : Andhy

Kendari – Meninggalnya seorang tahanan bernama Amis Ando di kantor Kepolisian Resort (Polres) Muna masih menjadi misteri sampai saat ini. Bahkan pihak Polda Sultra pun belum bisa memberikan titik terang kepada keluarga korban terkait kasus tersebut.

Akibat tidak mendapat kejelasan atas meninggalnya sanak saudaranya, keluarga dari tahanan Polres Muna yang tewas tersebut kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (18/7/2022).

Dalam agenda unjuk rasa tersebut, masa aksi mendesak Kapolda Sultra agar segera mencopot Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin, yang dianggap tidak becus memimpin anggotanya.

Jendral Lapangan (Jendlap), Jafir Halim mengatakan, Kapolres Muna tak bisa mempertanggung jawabkan ia katakan, pasalnya saat diamankan polisi, kondisi Amis Ando dalam keadaan sehat. Namun hanya beberapa jam berada di wilayah Polres Muna, korban meninggal dunia secara misterius.

“Beberapa hari sebelum autopsi, Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin menyampaikan ke publik bahwa Amis Ando meninggal dunia dalam keadaan wajar tanpa penganiayaan. Setelah tanggal 7 Mei 2022, jasad Amis Ando diautopsi tapi sampai saat ini Kapolres Muna tidak menyampaikan hasilnya di keluarga korban dan publik,” ujarnya, pada Senin (18/7/2022).

Massa menduga, ada proses penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Kepolisian, ditambah lagi sejumlah kejanggalan yang ditemukan di jasad Amis Ando.

Jafir juga menyesalkan proses penyelidikan yang dillakukan oleh Polda Sultra terkesan tidak menutupi kasus ini, dikarenakan tak satupun dari mereka memberikan keterangan, korban meninggal dunia karena dugaan penganiayaan atau bukan.

“Sekarang masih penyelidikan, prosesnya masih berlangsung. Bagaimana mungkin Kapolres Muna menyimpulkan bahwa korban Amis Ando meninggal dalam keadaan wajar, hasil pemeriksaan belum ada, kenapa sudah di simpulkan. Copot Kapolres Muna, kami tidak ingin daerah kami dipimpin oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

Ditempat berbeda, Dir Krimum Polda Sultra AKBP I Wayan Riko Setiawan mengatakan, dalam kasus meninggalnya seorang tahanan di Polres Muna, pihaknya belum bisa membeberkan penyebab kematiannya.

“Penyidik tengah mengumpulkan keterangan saksi baik 8 orang polisi yang bertugas di Polres Muna dan 6 orang keluarga korban, bahkan saksi ahli dari Dokter Forensik dan Patologi Makassar serta Dokter Forensik UHO yang melakukan autopsi jenazah Amis Ando akan dimintai keterangan, untuk menjelaskan hasil autopsi agar penyebab kematian Amis Ando itu dapat terungkap.

Tak sampai di situ, mantan Kapolres Kolaka Utara itu juga menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus tersebut.

“Saya komitmen akan mengusut tuntas kasus ini, saya tidak ada kepentingan apapun. Percayakan sama kami dan doakan agar semua penyelidikan ini bisa berjalan lancar,” tutupnya.

Artikulli paraprakDihantam Ombak Saat Memancing, Seorang Pria Hilang di Perairan Teluk Kendari
Artikulli tjetërGelar RDP, Komisi 2 DPRD Konawe Undang PT Sulawesi Cahaya Mineral