Perkuat Sinergitas, Karantina Pertanian Jambi Optimis Tingkatkan Ekspor

466

JAMBI  – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi selaku koordinator upaya  peningkatan ekspor pertanian terus melakukan sinergisitas dengan berbagai  pemangku kebijakan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta.

“Sejalan dengan gagasan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang merupakan program strategis Kementan, selain  memacu ekspor dengan melalukan sinergisitas terhadap berbagai pemangku kebijakan kami juga melakukan pendampingan dengan  memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor kepada petani dan pelaku usaha,” ungkap Turhadi Noerachman, Kepala Karantina Pertanian Jambi melalui keterangan tertulisnya Rabu 31/03/21.

Menurut Turhadi,  kegiatan Sosialisasi Peran Karantina Pertanian dalam Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2021 dengan tema ”Jambi Melambung 2021,” guna meningkatkan  sinergisitas antar sektor demi peningkatan ekspor.

Selanjutnya Turhadi menyampaikan bahwa dengan adanya sinergisitas dari berbagai pemangku kebijakan pihaknya optimis dapat melambungkan ekspor Provinsi Jambi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Jambi,  beberapa komoditas ekspor unggulan Provinsi Jambi volumenya meningkat pada triwulan pertama di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 pada periode yang sama, diantaranya cangkang sawit ekspornya meningkat sebanyak 42,24%, pinang sebanyak 57,81%, lidi nipah sebesar 486,59 %.

Untuk kayu manis, di tahun 2020 ekspor hanya berupa sampel sebanyak 10,45 kg dan pada 2021 meningkat menjadi 122,37 ton. Disamping itu berhasil penambahan ragam komoditas ekspor tahun 2021 yaitu pala sebanyak 31 ton, bunga pala 1,8 ton, dan cengkeh sebanyak 5,8 ton.

Lebih lanjut Turhadi menerangkan selain komoditas unggulan masih banyak komoditas lokal Provinsi Jambi yang memiliki potensi ekspor seperti Sub Sektor hortikultura yaitu  kentang, nenas dan Sub Sektor  peternakan seperti  madu. Kemudian   sarang burung wallet (SBW) yang sudah menarik 32 investor. “Harapan kedepan, Sarang Burung Walet dan komoditas tersebut  dapat  diekspor secara langsung dari Provinsi Jambi,” ujar Turhadi.

Secara terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengatakan bahwa supaya  ekspor komoditas pertanian meningkat pihaknya akan selalu mendorong produk lokal yang sudah memiliki pasar ekspor supaya meningkat secara kuantitas maupun kualitas.

“ini adalah tugas kami untuk melakukan pendampingan dalam pemenuhan persyaratan kesehatannya, dan akan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan produksi,  kualitas produknya serta melakukan pengawalan percepatan layanan, jaminan keberterimaan dan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor,” tukas Jamil. (Rls/Barantan).

 

Artikulli paraprakMengenal Lebih Dekat Andi Sumangerukka, Jenderal TNI yang Merakyat, Sederhana dan Dermawan
Artikulli tjetërDPC Permahi Kolaka Kutuk dan Kecam Insiden Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar