Penulis : Asrul Hamdi
BONDO.ID | WAKATOBI – Tari Lariangi Kahedupa Kabupaten Wakatobi merupakan salah satu tarian sakral yang biasa digelar untuk menyambut tamu agung dan kehormatan.
Dlaam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) yang akan digelar pada tanggal 6 hingga 9 Februari 2022 di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Lariangi akan digelar dalam penyambutan RI 1.
Hal itu diungkapkan Camat Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi, Haslam kepada media ini. Pria yang akrab disapa Ambo itu mengungkapkan, sesuai undangan dari panitia Lariangi Kahedupa akan menjadi persembahan sakral menyambut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Jadi sesuai undangan dari panitia, kita sudah siapkan yang sesuai hitungan Lariangi Kahedupa satu Bakala itu jumlah 12 dan yang dibutuhkan 2 Bakala berarti 24 ditambah 2 Ngiwi, 4 penabu gendang dan kurang lebih 10 untuk penata rias dan busana. Jumlah keseluruhan kurang lebih 40,” ungkap pria yang belum sebulan menjabat Camat Kaledupa Selatan itu
Lebih lanjut Haslam mengatakan, jika pihaknya menjadwalkan bertolak ke Ibu Kota Sulawesi Tenggara dari Wakatobi pada Jum’at 4 Februari 2022 melalui kapal murah program pemerintah Wakatobi (Wakatobi Sentosa).
“Pelaksanaan HPN inikan 6 sampai 9 Februari, jadi kita sudah jadwalkan akan berangkat ke Kendari Jum’at besok. Setelah kita cek jadwal, bertepatan dengan kapal murah program Pemda,” tambahnya
Meski belum tahu pasti bahwa dimana lokasi Lariangi Kahedupa akan tampil, akan tetapi secara tegas Haslam membeberkan jika Lariangi merupakan permintaan panitia dari Provinsi untuk memyambut Presiden Jokowi.
“Sesuai arahan dari Provinsi, Lariangi Kahedupa sebagai salah satu tarian di Sulawesi Tenggara untuk ditampilkan pada saat penjemputan yang direncanakan adalah RI 1, Joko Widodo saat akan berkunjung pada HPN di Kota Kendari,” bebernya
Secara kelembagaan khususnya di Kaledupa Selatan secara khusus dan Pulau Kaledupa secara umum, Haslam berharap agar Lariangi bisa dimasukan sebagai salah satu muatan lokal.
“Pemikiran kita khususnya di Pulau Kaledupa adalah bagaimana agar Lariangi ini bisa menjadi salah satu muatan lokal dalam rangka pelestarian dan mempertahankan, apalagi Lariangi adalah merupakan tarian yang pernah diusulkan ke UNESCo sebagai warisan budaya tak benda,” tegas Haslam.