
BONDO.ID | Konawe – Dalam rangka memonitoring dan melakukan pemeetaan wilayah atas investasi perusahaan asal Tiongkok di bidang industri logam, Kementrian Koordinator Kemaritiman dan investasi Republik Indonesia melakukan kunjungan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).Kunjungan tersebut berlansung selama dua hari sejak 28 – 30 Desember 2020.
Selain memonitoring dan melakukan pemetaan wilayah investasi, Kemenko bidang kemaritiman dan investasi juga mengevaluasi ketersedian sumber daya manusia (SDM) lokal dalam memenuhi kebutuhan industri.
Rencananya, SDM lokal tersebut di siapkan, atas pembangunan smelter dan pembangunan universitas politeknik industri di wilayah kabupaten konawe, Sultra.
Ketersedian SDM lokal itu nantinya, dalam upaya persiapan yang dapat di capai melalui revitalisasi kualitas pendidikan dan link and match kebutuhan industri bidang pendidikan tinggi dan vokasi di Sultra.
Penasihat Khusus Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Prof Yohanes Surya PhD mengatakan bisa di pastikan tahun depan 2021, universitas politeknik sudah bisa di operasikan.
“Kita putuskan, 2021 politeknik sudah bisa di operasikan,” katanya usai pertemuan dengan pemkab konawe yang di wakili, Sekretaris Daerah, Ferdinand Sapan di Kantor Bupati Konawe.
Rencananya, pembangunan universitas politeknik tersebut akan di bawah pengawasan dan pembinaan lansung oleh yayasan yang kepengurusannya melibatkan Gubernur Ali Mazi dan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa.
“Sehingga kedepan peran pemerintah nyata dalam pembangunan politeknik,”ujar Yohanes
Dilanjutkannya, dengan adanya universitas politeknik bertaraf internasional tersebut, bisa menjadi tempat berkembangnya SDM lokal dalam memenuhi kebutuhan perusahaan Asing yang sedang melakukan investasi pertambangan di wilayah Sultra. (Red)