Peledakan Gunung Kouhu Diduga Rusak Rumah Warga, Bayi Dua Bulan Terkaget Hingga Menangis

773
Ketgam : Salah satu rumah warga yang diduga terdampak ledakan gunung Kouhu di Desa Trimulya Dusun 1. Foto/Hasmar

Penulis : Hasmar

KONAWE, BONDO.ID – Sejumlah warga Desa Trimulya Kecamatan Onembute Kabupaten Konawe mengeluhkan dampak akibat adanya peledakan Gunung Kouhu yang di duga berasal dari lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) CV Mutiara Sani Mandiri (MSM) di Desa Napoosi.

Keluhan itu berasal dari salah satu Warga yang terdampak bernama Tarwi. Dia juga sebagai kepala Dusun 1 di Desa Trimulya.

“Ledakan pertama itu kecil, lama kelamaan suaranya semakin membesar,” ucap Tarwi Kamis (26/5/202) di kediamannya.

Ketgam : Keluhan Pemerintah Desa Trulya dan Warga di Kediaman Tarwi di Desa Trimulya. Foto/Hasmar

Kata dia, peledakan Gunung Kouhu itu terjadi pada Senin (23/5/2022) siang hari. Akibat dari peledakan itu, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

“Lihat saja rumah saya, retakannya ada di depan bahkan di samping rumah juga ada” jelasnya sambil menunjukkan sisi bangunan rumahnya yang mengalami kerusakan.

Di hari peledakan gunung itu, sejumlah warga Desa Trimulya berbondong-bondong ke lokasi peledakan. Lalu menghentikan aktivitas peledakan gunung.

“Kami bersama warga menuju lokasi peledakan.Kami meminta perusahaan untuk menghentikan aktivitas sementara waktu. Sebelum warga dan Perusahaan duduk bersama, terkait dampak rusaknya rumah warga dan suara ledakan yang di timbulkan,” tambah Tarwi

Senada dengan Tarwi, orang tua bayi dua Bulan warga Desa Trimulya, sangat stres dengan suara peledakan gunung itu. Anak balitanya sempat kaget dan menangis.

“Disini ada tiga anak Balita, Saya saja orang tua Kaget. Apalagi anak kecil saya,” tukas Maman di kediaman Tarwi.

Sementara itu, Kepala Desa Trimulya, Nanang Suryana mengungkapkan, sesuai laporan warganya, baru ada sekira tujuh ( 7) rumah yang mengalami kerusakan.

“Ini baru kompleks di sini(Dusun 1). Dusun lain belum ada warga yang menyampaikan terkait dampak ledakan di lokasi penambangan batu itu,” terang Kades.

Ketgam : Lokasi CV Mutiara Sani Mandiri (pemilik IUP) di Desa Napoosi, Kecamatan Unembute. Foto/ Hasmar

Meski demikian, Pemerintah Desa Trimulya dan warga telah di agendakan untuk pertemuan. Dengan menghadirkan, Tiga Perusahaan yang terlibat dalam penambangan batu di Desa Napoosi.

“Informasi yang kami di sampaikan, Jumat setelah “SM” balik dari Jakarta. Sabtunya akan di adakan pertemuan. Namun tempatnya belum di tentukan,” ungkap Kades.

Setelah mendapatkan keterangan Pemerintah Desa dan Warga Trimulya, awak media lalu mengunjungi Lokasi penambangan yang di sebut warga pemiliknya adalah anggota Dewan Konawe Berinisial “SM”.

Nampak puluhan Truck Berplat B (DKI Jakarta, Bekasi dan Depok) yang sedang parkir atau tidak melakukan aktivitas.

Tidak satupun dari Pihak perusahaan yang dapat di temui. Baik itu, dari PT Mutiara Sani Mandiri( Pemilik IUP), PT Basuki Rahmanta Putra (Kontraktor) dan PT Nirwana Blasting Infonesia (Sub Kon, sebagai penyedia jasa Blasting).

Artikulli paraprakPerkiraan Cuaca Sulawesi Tenggara : Kamis, 26 Mei 2022, Beberapa Wilayah Terkena Hujan Ringan Sampai Sedang
Artikulli tjetërJumlah Jemaah Haji Kota Kendari Tahun 2022 Sebanyak 293 Orang, Ini Rinciannya