Mubar—Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) terus berupaya melakukan penjajakan kerjasama antar daerah (KAD) dalam rangka upaya Pengendalian Inflasi. Terbaru, Pemkab Mubar melakukan kerjasama dengan Pemkab Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pj. Bupati Muna Barat baru saja menandatangani perjanjian kerjasama atau MoU dengan Bupati Kabupaten Bima Indah Dhamayanti Putri dalam hal pengendalian Inflasi daerah.
Penandatanganan kerjasama itu dilakukan di aula kantor Bupati Bima Kecamatan Woha pada Selasa, (06/06/2023), khususnya komoditas bawang merah.
Saat dihubungi, PJ. Bupati Dr. Bahri mengatakan kesepakatan bersama itu bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan pengembangan ekonomi melalui pengendalian inflasi daerah khususnya komoditas bawang merah.
“Yakni memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bahri.
Ia melanjutkan bahwa ruang lingkup MoU itu meliputi sinergi sumber daya dalam rangka pengendalian inflasi daerah, pemantauan dan pengendalian harga komoditas, pertukaran informasi terkait ketersediaan stok dan kondisi harga komoditas, peningkatan akses dan jangkauan distribusi komoditas penyumbang inflasi yang telah disepakati antar dua daerah dan implementasi langkah pengendalian inflasi melalui komunikasi yang efektif kepada masyarakat.
“Ya kerjasama ini tujuannya adalah pertama untuk penanganan inflasi daerah dalam rangka distribusi dan ketersedian bawang merah di Mubar dimana komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah, ini bagian penanganan aspek hilir. Kedua, ada alih tekhnologi budidaya bawang merah kepada petani-petani kita untuk menciptakan petani-petani bawang merah khusus di Kec. Lawa dan Wadaga yang secara geografis dan kultur tanah sangat mirip, dan ini adalah aspek hulu,” jelas mantan Kabag Umum STPDN itu
Direktur perencanaan keuangan Kemendagri itu menuturkan dua aspek dari perjanjian kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Bima itu adalah selain memesan bawang merah untuk didatangkan di Mubar, juga petani-petani bawang dari Bima akan dikirim ke Mubar untuk menanam pada lahan demplot Pemda seluas 10 hektar.
“Jadi dua aspek itu adalah progres dari perjanjian kerjasama kita hari ini. Bawang ini merupakan penyumbang inflasi di daerah kita. Untuk itu, kita akan genjot ini tentu muaranya adalah peningkatan kualitas petani kita dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mubar pada umumnya,” tuturnya.