Kota Kendari Ikuti Verifikasi Tim Penilai Kota Sehat

249
Pemkot Kendari saat mengikuti verifikasi kota sehat yang berlangsung di Aula Samaturu, Kantor Balai Kota Kendari, Rabu, 9 Agustus 2023.

Penulis: La Ato

KENDARI, BONDO.ID – Kota Kendari mengikuti verifikasi tim penilai kota sehat dari pemerintah pusat terkait pemberian penghargaan kota sehat tahun 2023.

Verifikasi kota sehat secara daring ini diikuti tim kota sehat Kota Kendari di Aula Samaturu, Kantor Balai Kota Kendari, Rabu, 9 Agustus 2023.

Ketua tim verifikasi, Asep Suryakusumah menjelaskan, verifikasi ini dilakukan untuk melengkapi sejumlah data atau dokumen yang masih kurang setelah dikirim secara digital. Kekurangan dokumen tersebut bisa terjadi akibat kerusakan atau hal lain, sehingga dibutuhkan verifikasi langsung.

“Dengan metode penginputan dokumen kota dan kabupaten sehat secara elektronik atau online, memang dimungkinkan terjadinya kerusakan data-data yang menyangkut atau mungkin tidak bisa dibuka atau dibaca,” jelasnya via zoom.

Ia mengatakan, tim verifikasi yakin, pemerintah Kota Kendari sudah menjalankan kota sehat dengan baik. Namun, terkadang kegiatan yang sudah dilakukan tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga verifikasi sangat penting untuk dilakukan.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu dalam kesempatan ini menjelaskan tentang gambaran umum Kota Kendari, serta sejumlah kebijakan yang telah dilakukan pemerintah kota untuk mendukung kota sehat.

“Kami mencanangkan yang namanya Kendari Bergerak. Bergerak itu dapat diartikan secara umum, tidak stagnan. Harus tetap melakukan kegiatan untuk kemajuan. Selanjutnya, kami terjemahkan Bergerak itu dengan Bersih, Gesit atau Inovatif, Ramah, Asri, Kondusif,” jelas Asmawa Tosepu.

“Tujuan dari semua ini adalah menuju kota sehat sebagaimana yang dicita-citakan bersama,” tambahnya.

Kepala Bappenda Kota Kendari, Cornelius Padang menambahkan, sembilan tatanan kota sehat yang telah direalisasikan di Kota Kendari, seperti kasus stunting yang berhasil ditangani, sehingga angkanya menurun dari 24 persen tahun 2021 menjadi 19,5 persen di tahun 2022.

Selain itu, penanganan kawasan kumuh dikelola menjadi ruang terbuka publik yang bisa bermanfaat untuk kawasan wisata dalam kota.

“Kita sudah tidak ada kasus buang air besar sembarangan. Kemudian kita juga sudah memperoleh penghargaan STBM atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tahun 2022 tiga kategori. Prevalensi stunting mengalami penurunan,” jelas Cornelius Padang.

Artikulli paraprakKemenkumham Sultra Gelar Upacara Tabur Bunga di TMP Watubangga
Artikulli tjetërPemkab Konawe Beri Hibah Ormas Keagamaan dan Rumah Ibadah