Penulis : Asrul Hamdi
WAKATOBI, BONDO.ID – Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sector pariwisata, pemerintah kota Mojokerto Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan sekaligus study di Kabupaten Wakatobi. Rabu (22/6/2022)
Sebagai salah satu program prioritas yang telah termuat dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto yang juga merupakan prioritas baru yang telah mendapatkan lokasi prioritas oleh Bappenas pada tahun 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata tematik terintegratif sehingga melakukan kunjungan ke Kabupaten Wakatobi dalam rangka sering sekaligus melakukan study pengelolaan.
Hal itu disampaikan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari kepada sejumlah awak media usai melakukan pertemuan bersama jajaran pemerintah kabupaten wakatobi yang dipimpin langsung Bupati Wakatobi Haliana didampingi Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud serta sejumlah forkopimda dan sejumlah organisasi perangkat daerah lingkup pemerintah wakatobi bertempat di rumah dinas bupati.
“Pemerintah Kota Mojokerto memprioritaskan salah satu pembangunan Jangka Menengah Daerahnya adalah pengembangan sector pariwisata berbasis sejarah dan budaya local. Maka berdasarkan prioritas tersebut pemerintah kota Mojokerto mendapatkan lokasi prioritas dari Bappenas pada tahun 2023 untuk DAK Pariwisata Tematik Terintegratif yaitu pembuatan kawasan wisata bahari Mojopahit,” beber orang nomor satu di kota Mojokerto itu.
Lanjutnya, sektor pariwisata sebagai prioritas baru bagi pemerintah Mojokerto, maka perlu menimbah ilmu dan mendapatkan informasi terkait skema pengelolaan serta pengembangan pariwisata di Kabupaten Wakatobi yang sudah merupakan salah satu dari daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai Kawasan Trategis Pariwisata Nasional (KSPN).
“Jadi kami ke Wakatobi karena itu tadi, sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Yang paling penting memang adalah kunjungan kerja dalam rangka study biru terkait pengelolaan pariwisata karena ini adalah prioritas baru bagi pemerintah Mojokerto,” tegas Ika Puspitasari
Lebih lanjut Ika Puspitasari menerangkan bahwa meki terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kota Mojokerto sebagai kota metropolis dan Wakatobi dengan potensinya adalah wisata yang berbasis alam, hal yang berbeda ini menjadi sesuatu penarik bagi pemerintah Mojokerto untuk bisa melihat potensi alam yang ada di Wakatobi.
“Kota Mojokerto sebagai kota metropolis, tentu saja sebagai sebuah kota apalagi kami sebagai kota penyangga ibu kota provinsi Surabaya, sehingga kota Mojokerto adalah pusat perdagangan dan jasa sedangkan Wakatobi lebih banyak memiliki potensi di bidang Sumber Daya Alam dan pariwisatanya,”ujarnya.
Sementara itu Bupati Wakatobi, Haliana mengungkapkan kunjungan pemerintah kota Mojokerto di kabupaten Wakatobi bisa menjalin sering program. Terlebih lagi Kota Mojokerto sudah 104 tahun sehingga banyak hal yang bisa dipelajari apalagi sebagai Kota Metropolis sebagai penyangga disbanding Wakatobi yang baru beranjak 19 tahun.
“Walaupun ini judulnya adalah study di Wakatobi namun pada akhirnya banyak hal yang harus kita belajar dari kota Mojokerto. Allhamndulillah kalau pariwisata kita di Wakatobi sudah sekian tahun ditetapkan sebagai KSPN,” kata Haliana.