Penulis: La Ato
KENDARI, BONDO.ID – Keluarga Tangguh Bencana (Katana) Kota Kendari resmi dukukuhkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Kamis, 2 Juni 2022.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir dalam kesempatan ini mengingatkan bahwa bencana tidak pernah ditahu kapan datangnya dan dalam bentuk apa dia datang. Oleh karena itu, menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan untuk menanggulangi bencana.
Pertama, kita bisa melakukan dengan upaya mencegah. Sebab, menurutnya, ada di antara bencana-bencana yang bisa diantisipasi keberadaannya, seperti bencana banjir.
“Sebenarnya kan bisa kita minimalisir dengan disiplin untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk disiplin menjaga saluran air sungai yang ada di sekitar kita dengan baik,” kata Sulkarnain.
“Termasuk mengurangi pemotongan atau penebangan pohon sembarangan,” tambahnya.
Kedua, yang bisa dilakukan adalah memastikan bahwa kalau bencana datang kita tahu apa yang harus kita kerjakan.
“Kita jangan panik, tetap berpikir rasional,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Paminuddin mengatakan, pengukuhan Katana ini dirangkaikan dengan pelatihan tanggap bencana dengan peserta sebanyak 520 orang, masing-masing dari 11 kecamatan dan 65 kelurahan se-Kota Kendari.
“Pelaksanaan pelatihan dibagi dua kelompok. Kelompok pertama dilaksanakan hari ini, di mana terdiri dari 7 kecamatan dan 33 kelurahan. Sedangkan untuk kelompok kedua akan dilaksanakan besok,” jelasnya.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, lanjutnya, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya waspada bencana.
“Menghadapi bencana kita pahami bahwa bencana tidak diketahui kapan dan di mana tempatnya, jenis bencananya apa, berapa kekuatannya, dan berapa jumlah korbannya,” tuturnya.
Ia mengatakan, kelompok Katana bekerja tidak hanya melakukan pendataan penyelamatan bencana saat terjadi bencana, tapi juga memprioritaskan tindakan pencegahan sebelum bencana terjadi.
“Kepada masyarakat diharapkan memahami tentang risiko bencana yang ada di sekitarnya, mengenal pemahaman bencana, memahami peringatan dini bencana, dan hal-lain yang berhubungan dengan kebencanaan,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Katana merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang paling terdepan untuk melakukan tindakan cepat dan tepat saat bencana terjadi, setelah, maupun sebelum bencana terjadi.