Penulis: La Ato
KENDARI, BONDO.ID – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Zainal Mustamin menyebut bahwa saat ini Yayasan Ummusshabri Kendari telah menjadi inspirasi dari 800 madrasah yang ada di Sultra.
“Kita belajar dari Ummusshabri yang dari waktu ke waktu terus menunjukkan kemandiriannya dengan tingkat ketergantungan yang semakin rendah terhadap bantuan-bantuan dari pemerintah,” kata Zainal Mustamin saat menghadiri Wisuda Terpadu ke-XV Santri Yayasan Ummusshabri Kendari, Tahun Pembelajaran 2021/2022, Sabtu, 4 Juni 2022.
Ummusshabri, sebutnya, sudah menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas. Hal ini terbukti dengan kemampuan Ummusshabri dalam menyejajarkan dirinya dengan lembaga-lembaga pendidikan bermutu di negeri ini.
“Pendidikan berkualitas setidaknya memiliki dua ciri. Pertama, diakui di tingkat lokal, regional, bahkan internasional dengan berbagai prestasi-prestasinya. Kedua, memiliki kompetensi, keterampilan, dan karakter yang kuat,” jelasnya.
Rahasia kemajuan Ummusshabri sampai saat ini, menurutnya, setidaknya ada dua yang ditonjolkan oleh ketua yayasan dan para pengurusnya. Pertama, Ummusshabri memahami betul apa yang menjadi tantangannya. Kedua, paham betul bagaimana melompati tantangan itu.
“Dan Ummusshabri bisa menjadi seperti ini karena loncatan-loncatan berpikir. Sebuah gerakan kuantum luar biasa yang kemudian diterjemahkan dengan semangat dukungan dari orang tua dan masyarakat,” sebutnya.
Ia yakin, dengan lompatan-lompatannya tersebut, Ummusshabri saat ini dan di masa-masa yang akan datang bisa menjadi pilihan utama.
“Insyaa Allah apa yang menjadi ikhtiar ini mendapat dukungan dari orang tua dan pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas yang berkesempatan hadir mengatakan, Pemerintah daerah (Pemda) Sultra sangat mendukung keberadaan atau eksistensi dari Yayasan Ummusshabri. Sebab, berhubungan langsung dengan program Sultra Cerdas, tentang bagaimana membangun pendidikan di Bumi Anoa, Sultra.
“Yayasan Ummusshabri bukan hanya mendidik dan membina yang berhubungan dengan ilmu agama saja, tapi juga mendidik dan membina ilmu pendidikan dan sains lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Lukman.