MUNA BARAT- Jelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, Pemerintah Daerah (Pemda) Muna Barat Melalui Dinas Pertanian membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Pemantauan Hewan Kurban, Rabu (28/6/2023).
Tim Beranggotakan 23 petugas terdiri dari paramedis dan 2 Dokter Hewan telah disebar di 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Muna Barat yang mempunyai tugas diantaranya
1. Memastikan hewan kurban beredar dilengkapi surat rekomendasi jalan-jalan dari daerah asal
2. Memastikan hewan kurban yang beredar dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)
3. Memastikan hewan kurban yang beredar merupakan hewan yang telah melalui pemeriksaan ditandai dengan adanya (ear tag)
4. Menjamin kesehatan daging hewan kurban dengan melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem
Penjabat Bupati Muna Barat, Dr. Bahri mengatakan dengan adanya tim satgas ini dimaksudkan agar Sapi yang akan dikurbankan dalam keadaan bersih dan steril. Dalam artian hewan yang dipotong sehat dari penyakit PMK maupun Antraks.
Lebih lanjut, Tokoh Pemerintahan yang Inovatif versi Kendari Pos ini menjelaskan di Muna Barat hewan qurban telah dipastikan bebas dari penyakit, tetapi pemerintah daerah terus pastikan hewan qurban yang akan dikonsumsi masyarakat tetap sehat dan higenis.
“Untuk satgas ada dua dokter hewan yang bertanggung jawab atas vaksin ini, dibantu oleh menteri hewan, serta para medis perawatan hewan,” Tuturnya
Ia juga menyampaikan bahwa tugas medis perawatan hewan ini didorong dengan menggunakan dana Bantuan Tak Terduga (BTT), serta dalam pemeriksaan hewan qurban tak hanya diberi vaksin, hewan itu diberikan tanda identitas (ear tag).
Sementara itu, Drh. Muhni selaku Dokter Hewan mengatakan, ear tag itu berguna untuk mengenali hewan atau identitas bagi hewan terutama sapi, namun tak selamanya sapi yang telah diberi ear tag siap menjadi hewan qurban, sebab hewan yang dipersiapkan untuk qurban apabila telah divaksin.
“Ear tag hanya penanda seperti KTP kalau untuk manusia, satgas ini berjalan dari kemarin,” Tutupnya
Penulis: Hayat
