Penulis: La Ato
KENDARI, BONDO.ID – SMPN 2 Kendari menjadi piloting program sekolah inklusif. Sekolah inklusif sendiri merupakan lembaga pendidikan yang mendasarkan diri pada prinsip inklusi, kesetaraan, dan keadilan.
Tanpa memandang kebutuhan atau kemampuannya, setiap siswa dalam sekolah ini diterima dengan tangan terbuka dan diakomodasi secara penuh.
Staf Ahli Penjabat Wali Kota Kendari, Andi Dajeng saat meresmikan SMPN 2 Kendari sebagai piloting sekolah inklusif, Selasa, 13 Juni 2023 menjelaskan, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik lainnya.
“Pendidikan inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak, baik non disabilitas maupun dengan kondisi disabilitas. Hal ini memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler,” jelasnya.
Melalui pendidikan inklusif ini, lanjutnya, akan mendukung pencapaian pembangunan sumber daya manusia dalam mencapai program wajib belajar, serta mengentaskan anak putus sekolah.
Komitmen penyelenggaraan sekolah inklusif, lanjutnya, telah dibuat dalam bentuk surat keputusan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) sejak tahun 2020. Namun, masih membutuhkan beberapa inovasi dan pendekatan untuk mengoptimalkan pelaksanaannya.
“Hadirnya program inklusi di Kota Kendari menjadi dukungan baru bagi Dinas Dikmudora untuk mewujudkan penyelenggaraan sekolah inklusif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kendari, Abdul Wahid mengatakan, pihaknya akan menyediakan 15 persen kuota penerimaan siswa baru tahun 2023/2024 untuk siswa berkebutuhan khusus.
Selain itu, sekolah juga akan menyediakan sejumlah alat bantu untuk menunjang proses belajar bagi siswa yang berkebutuhan khusus.
“Tahun 2024, dari dana BOS, kami akan menganggarkan untuk pembelian kacamata bagi anak-anak low vision yang tidak mampu. Termasuk alat bantu dengar bagi anak-anak yang punya keterbatasan di telinga,” jelasnya.