KONAWE SELATAN – Rencana PT Asmindo menggunakan jalan umum untuk mengangkut material menuai aksi protes dari sejumlah kelompok pemuda dan masyarakat.
Penolakan itu salahsatunya datang dari aktivis muda. Ia adalah Asrudi, Ketua Himpunan Aktivis Keadilan (HAK) Sultra.
Dimana diketahui, rencana jalan Hauling yang akan dilalui oleh PT Asmindo akan melalui enam kecamatan di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
“Pertambangan itu untuk kepentingan pribadi, jadi tolong jangan libatkan Fasilitas umum.Kami akan tetap konsisten dengan penolakan ini, sebab yang kami lindungi adalah lingkungan kami. Kami tidak ingin lingkungan kami di cemari oleh aktivitas pertambangan, yang mana dampak negatifnya kita terima secara merata. Tetapi di nikmati oleh segelintir orang” tegas Asrudi, Senin 24/05/21.
“Mereka ingin benturkan UU no 38 tahun 2004 dengan permen PU no 20/PRT/M/2011 bahwa untuk menggunakan jalan umum di bolehkan dengan beberapa syarat. Di antaranya adalah pemerintah terkait mengadakan tinjauan dengan asas pertimbangan keselamatan. Pertanyaanya sudahkah pemerintah lakukan itu,” beber Asrudi.
Asrudi menyebutkan, melihat kondisi geografis jalan umum yang bakal di gunakan oleh PT Asmindo merupakan daerah pemukiman padat penduduk.
“Kondisi pemukiman warga yang begitu padat, sudahkah di pertimbangkan dengan asas keselamatan,”ungkapnya.
Dirinya berjanji, bakal meminta keadilan ke DPRD Provinsi, serta Pemerintah Provinsi Sultra. Untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya warga Kecamatan Benua.
“Ini bukan hanya persolaan regulasi, undang-undang. Tetapi persoalan dampak yang akan kami terima secara jangka panjang. Oleh karna itu apa bila pak bupati tidak lagi bisa memberi ketentraman, jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya kecamatan benua, kami akan meminta keadilan kepada DPRD provinsi, Pak gubernur dan Dinas lingkungan hidup,” tutupnya.
Reporter : Irvan
