
Penulis: La Ato
KENDARI, BONDO.ID – Yayasan Pesantren Ummusshabri (Pesri) Kendari kembali melakukan Wisuda Santri ke-XV, Tahun Pelajaran 2021/2022 di salah satu hotel di Kendari, Sabtu, 4 Juni 2022.
Sebanyak 532 santri dari semua tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD, MI, MTs, dan MA diwisuda dalam kegiatan tersebut.
Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas yang berkesempatan hadir dalam kegiatan wisuda santri tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra sangat mendukung keberadaaan atau eksistensi dari Yayasan Pesri Kendari.
Salah satu alasannya karena berhubungan langsung dengan program Sultra Cerdas, tentang bagaimana membangun pendidikan di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara.
“Yayasan Ummusshabri bukan hanya mendidik dan membina yang menyangkut dengan ilmu agama, tapi juga mendidik dan membina ilmu pendidikan dan sains lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” jelas Lukman.
Di samping itu juga, lanjutnya, Pemda Sultra telah sejalan dengan pembinaan dari Yayasan Pesri Kendari. Hal ini dibuktikan dengan program Sultra Beriman yang selama ini digaungkan Pemerintan Provinsi Sultra.
“Tentunya, Yayasan Pesri Kendari ini merupakan salah satu yayasan yang membina umat sejak dulu hingga sekarang. Dalam usianya yang kurang lebih 51 tahun, Yayasan Pesri Kendari telah banyak menghasilkan karya-karya terbaik dari para alumninya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pesantren Ummusshabri Kendari, Dr. Supriyanto menjelaskan, Yayasan Pesri Kendari untuk tahun ajaran 2022/2023 telah memprioritaskan beberapa pembangunan infrastruktur.
Salah satunya adalah pembangunan gedung Tsanawiyah dengan 39 ruang belajar yang didesain dengan konstruksi gedung tiga lantai.
“Insyaa Allah dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan peletakan batu pertama,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, prioritas kedua yang perlu diselesaikan yayasan adalah asrama putra.
“Asrama putra sekarang baru dua lantai dan kapasitasnya sudah tidak memungkinkan untuk menampung jumlah santri,” lanjutnya.
Sedangkan untuk saat ini, terangnya, selain fokus penyelesaikan pembangunan asrama putri, yayasan juga sedang memprioritaskan pengerjaan infrastruktur, berupa pintu gerbang utama sekolah.
“Ini menjadi prioritas karena keluhan orang tua saat ini adalah macet, macet, dan macet,” ucapnya.