UNAAHA – Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (sultra) menggandeng Instruktur Balai Latihan Kerja Kendari mengadakan pelatihan kerajinan tangan di salahsatu hotel di unaaha, Rabu (29/09/2021).
Pelatihan diikuti sebanyak 60 orang peserta yang tersebar di 5 kecamatan. Kegiatan ini berlansung selama 3 hari terhitung sejak (29/09 – 1/10/2021).
Ketua Dekranasda Konawe Titin Nurbaya Saranani mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan adalah pengrajin yang sudah memiliki keterampilan.
“Jadi yang kita beri pelatihan adalah mereka yang memang memiliki keterampilan. Seperti pengrajin Rotan dan pengrajin Serat Alam,” kata legislator Sultra itu.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Titin sapaan akrabnya mengaku mendatangkan Instruktur dari Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut istri Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu kerajinan tangan di Kabupaten Konawe sehingga bisa bersaing di pasaran.
“Produksi kita masih standar, dibutuhkan kreativitas agar nilai jualnya lebih tinggi,” ujar Ketua TP PKK Konawe ini.
Selain pelatihan, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Konawe itu berencana ke depan akan memberikan bantuan modal dan peralatan dalam menunjang produksi.
“Setelah pelatihan ini diharapkan para pengrajin kita bisa meningkatkan kreativitas, baik desain maupun mutu produksi sehingga dapat bernilai ekonomi lebih tinggi,”ujarnya.
“Kita juga upayakan ke depan, mereka dibawa keluar daerah untuk studi banding,” jelasnya.
Ia pun menuturkan, bahwa para pengrajin saat ini agak sulit meningkatkan produksinya karena kekurangan bahan baku dan bahan pewarna alam.
“Saat saya berbincang dengan pengrajin serat alam, mereka mengeluhkan itu (kekurangan bahan baku -red). Ini yang akan menjadi perhatian kita ke depan,”katanya.
Di tempat yang sama, Instruktur dari Rumah Industri Kreatif Ariesta, St Syamsidar menyampaikan bahwa selama tiga hari ke depan dirinya akan memberikan pelatihan dalam meningkatkan mutu produksi. Termasuk bagaimana produksinya dapat diterima di pasaran.
“Di sini kami mengedukasi mereka dan mengajarkan bagaimana berkreasi supaya ada nilai tambah dari anyaman sebelumnya,” katanya. (Hasmar)