CSIRT Sultra Diharap Dapat Melakukan Pencegahan serta Mitigasi Insiden Keamanan Siber

480
Ketgam : Gubernur Sultra, Ali Mazi saat menerima cendera mata dari Kepala BSSN RI. Foto/La Ato

Penulis: La Ato

KENDARI, BONDO.ID – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi berharap, terbentuknya Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Provinsi Sultra dapat melakukan pencegahan serta memitigasi insiden keamanan siber secara terpadu agar dapat menjamin keamanan data dan informasi dalam OPD, baik lingkup pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di Sultra dari risiko kebocoran atau pencurian data.

“Saya minta kepada semua unsur yang ada dalam tim ini agar dapat bekerja dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, serta saling mendukung dalam melaksanakan tugas CSIRT,” kata Ali Mazi saat memberikan sambutan di acara peluncuran CSIRT Sultra di salah satu hotel di Kendari, Senin, 27 Juni 2022.

Menurutnya, semakin tinggi kejahatan siber, maka kebutuhan terhadap perlindungan data dan informasi yang dimiliki oleh lembaga atau institusi pemerintah, baik tingkat pusat maupun di daerah menjadi semakin penting.

CSIRT sendiri, lanjutnya, merupakan salah satu perwujudan misi ketiga dari empat misi pembangunan daerah Sultra periode 2018-2023, yakni mendorong birokrasi pemerintahan provinsi yang moderen, di antranya melalui pemanfaatan kemajuan teknologi berbasis sarana elektronik, dalam rangka mewujudkan Sultra yang Aman, Maju, Sejahtera, dan Bermartabat secara berkelanjutan.

“CSIRT adalah tim yang dibentuk oleh Pemprov Sultra melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) RI. Tim ini bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan terkait insiden keamanan siber,” jelasnya.

Ia menyebut, tugas utama dari CSIRT adalah melakukan penyelidikan dan melindungi sistem, serta big data atas insiden keamanan siber yang menyerang sistem dan data yang ada pada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sultra.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, Indonesia harus terus siaga dalam menghadapi ancaman kejahatan siber, seperti penyalahgunaan data. Sebab, data saat ini lebih penting dari semuanya.

“Data ini juga sebagai pertahanan dan keamanan negara. Dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara tersebut, maka semua pihak wajib tanggap dan sigap untuk menghadapi perang siber,” jelasnya.

Artikulli paraprakBahri Eksekusi TPP dan Gaji 13 ASN Mubar Dalam Waktu Dekat
Artikulli tjetërViral di Medsos, Dua ABG Wanita Yang Melakukan Penganiayaan Diamankan Polisi