![IMG-20220510-WA0055](https://bondo.id/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20220510-WA0055-696x461.jpg)
Penulis : Asrul Hamdi
WAKATOBI, BONDO.ID – Bupati Wakatobi, Haliana didampingi direktur Rumah Sakit (RS) Apung Nusa Waluya II, dr. Ivan Reynaldo dan koordinator Tim Persatuan Dokter Specialis Mata Indonesia (PERDAMI), dr.Rio Rhendy Launching pelayanan operasi Katarak di pelataran Marina Beach Wakatobi. Selasa (10/5/2022)
Dalam sambutannya koordinator PERDAMI RS Apung Nusa Waluya II, dr. Rio Rhendy mengatakan jika penyakit katarak merupakan salah satu penyakit degenetif dan mayoritas muncul pada masyarakat yang tinggal didaerah-daerah yang cuacanya cukup panas.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kerjasama PERDAMI
“Disini ada 37 pasien yang kami operasi kemarin. Ada pasien yang tidak bisa jalan atau harus dipapah oleh pengantarnya, sudah bisa melihat setelah dilakukan penanganan atau operasi,” beber dokter specialis mata itu
Lanjutnya, menyampaikan jika Perdami siap bekerjasama dengan pemda Wakatobi pada kegiatan-kegiatan yang membantu masyarakat khususnya penyakit Katarak.
![](https://bondo.id/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20220510-WA0056.jpg)
“Bayangkan bapak ibu sekalian tidak bisa melihat, itu sangat susah sekali. Kalau satu orang tidak bisa melihat, bukan hanya dia yang susah. Bisa dua orang lebih sibuk. Disini kita berusaha membantu orang untuk bisa melihat lagi, doctorhare bekerjasama mengajak PERDAMI pusat untuk sama-sama membantu masyarakat di Wakatobi,” ungkapnya
Sementara itu direktur RS Apung Nusa Waluya II dr. Ivan Reynaldo mengungkapkan jika sebanyak 37 orang pasien telah ditangani dan dilakukan operasi sejak tanggal 9 Mei 2022 kemarin.
“Sekedar informasi kalau semua pasien kita yang kerumah sakit apung Nusa Waluya II dipapah, yang dua-duanya tidak bisa melihat dioperasi sebelah matanya dan bisa melihat dan pagi ini kita operasi sebelah matanya lagi semoga kedua matanya bisa berfungsi kembali,” beber direktur RS Apung Nusa Waluya II
Bupati Wakatobi, Haliana dalam sambutannya memgatakan rasa syukur yang paling dalam kepada segenap tim medis beserta crew RS Apung Nusa Waluya II yang telah berbulan-bulan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis di Kabupaten Wakatobi.
“Tidak berlebihan bila hari ini kita mengungkapkan rasa syukur atas karunia kepada kita masyarakat Kabupaten Wakatobi, Yayasan doctorshare Indonesia dan seluruh crew menyempatkan diri untuk datang ke Wakatobi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Wakatobi yang tidak terhingga.
![](https://bondo.id/wp-content/uploads/2022/05/IMG-20220510-WA0057.jpg)
“Ini adalah anugerah bagi kita semua bahwa keluhan-keluhan kita mudah-mudahan dengan bhakti, amal serta do’a mereka bisa memberikan solusi seperti bapak La Mani beserta 36 orang lainnya yang telah dioperasi katarak kemarin dan allhamdulillah dapat melihat kembali dunia ini seperti sedia kala,” ucap Haliana
Halina menambahkan jika operasi katarak yang diagendakan dua hari sejak tanggal 9 Mei 2022 hingga 10 Mei 2022 sebagai bentuk syukuran sekaligus do’a bagi masyarakat yang belum dioperasi agar bisa berjalan baik.
“Suatu kesyukuran juga dan secara pribadi yang mewakili masyarakat Wakatobi mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya terutama yang merasakan pelayanan kesehatan di RS Apung ini. Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Wakatobi mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II yang telah sekian bulan di Wakatobi untuk memberikan pelayanan terbaik,” tambah Haliana
Kami menyadari begitu besarnya bantuan ini apalagi ini digratiskan, karena beberapa specialis belum dimiliki pemerintah Kabupaten Wakatobi, belum dimiliki RSUD Wakatobi. Seperti Mata, Jantung, Saraf dan Ahli Jiwa.
“Kalau ada keluarga kita yang mengalami gangguan jiwa, ini juga kesempatan untuk dikonsultasikan karena ini tidak lama hanya satu minggu disini (Wakatobi_red). Jadi dimanfaatkan sebaik-baiknya karena untuk Katarak ini, diperjalanan Safari Ramadhan lalu kami ketemu tim dokter dari RS Apung di Binongko, Tomia dan Kaledupa untuk mengajak saudara-saudara kita yang mengalami gangguan penglihatan karena Katarak. Ini luar biasa kita dijemput untuk dilakukan pengobatan secara gratis.
“Ini bukan hanya Katarak saja, tapi berbagai jenis penyakit diberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Apung ini. Kita bertemu orang-orang yang baik, kita bertemu dengan orang-orang yang ikhlas, kita bertemu dengan orang-orang yang mengabdi untuk masyarakat.
“Selain berdoa untuk diri kita sendiri, mari kita doakan kepada tim RS Apung ini untuk mereka diberi kesehatan sehingga pengabdian ini bisa dijalankan bukan hanya di Wakatobi tetapi dimanapun mereka dibutuhkan. Rumah sakit ini mengabdi di Indonesia, bukan hanya di Wakatobi. Ini juga adalah bagian dari anugerah kita sekaligus untuk mendukung program untuk Wakatobi Sentosa, program untuk menggratiskan kesehatan kepada seluruh masyarakat,” pinta Haliana.
Untuk diketahui, salah satu pasien yang telah melakukan operasi katarak, La Mani mengakui jika sebelumnya sudah tidak bisa melihat namun setelah ditangani dokter specialis mata RS Apung Nusa Waluya II bisa kembali melihat dan membaca.
“Tidak dipungut biaya” ungkap La Mani saat membaca tulisan yang ada pada baliho latar tenda pendaftaran pasien RS Apung Nusa Waluya II.