BKKBN Konawe Fokus di 11 Kecamatan Percepatan Penanganan Stunting, Ini Daftarnya

424
Kepala Dinas BKKBN, Tam sati Sam,SE. Foto : Istimewa

Penulis : Juan

KONAWE, BONDO.ID – Badan kependudukan dan keluarga berencana Nasional (BKKBN) kabupaten Konawe terus melakukan upaya pencegahan stunting dan percepatan pengentasan stungting.

Kepala Dinas (Kadis) BKKBN kabupaten Konawe Tam sati Sam,SE menuturkan sesuai amanat perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, perpres tersebut merupakan payung hukum dari strategi nasional percepatan penurunan stunting yang sudah di laksanakan sejak tahun 2018

“Peraturan presiden memberikan penguatan kerangka intervensi yang harus di lakukan dan kelembagaan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting ” tuturnya belum lama ini.

Di tempat yang sama ismail SKM, M.Kes kepala seksi keluarga sejahtera BKKBN kabupaten Konawe menjelaskan, untuk pencegahan stunting di kabupaten Konawe, beberapa kecamatan di konawe menjadi sasaran prioritas utama kita.

“Jadi Fokus kami untuk tahun 2022 ini akan menyasar 11 kecamatan sesuai presentasi terbanyak kasus stunting dan sesuai urutan dalam pemetaan wilayah hari ini melalui kerjasama dinas kesehatan Konawe yakni Kecamatan Soropia, Kapoila, Wonggeduku,Wonggeduku barat, Lambuya, Puriala, Padangguni, Asinua, Latoma, Konawe dan Amonggedo,” sebutnya.

Untuk itu Ismail melanjutkan, team pencegahan stunting kabupaten Konawe melirik pada pendekatan faktor spesifik ,yakni pendampingan mulai dari calon pengantin ,sebelum hamil selama hamil ,dan pasca persalinan termasuk 1.000 HPK ,hal ini bertujuan mencegah stunting sekaligus menurunkan kematian ibu

” Kalau kita melakukan intervensi terhadap paktor yang dekat dengan kematian ibu/bayi mulai sebelum nikah ,sebelum hamil kemudian masa nifas maka insyah Allah ini bisa di percepat untuk penurunan kematian ibu/bayi dan juga stunting.” Lanjutnya

Ismail menambahkan, bahwa masalah stunting sesungguhnya dapat di cegah dengan upaya pencegahan stunting. Sasaran prioritas yang fokus pada kelompok ibu hamil dan ibu menyusui serta anak usia kurang dari dua tahun (baduta) sasaran ini dimaksudkan r stunting.

“BKKBN tentu tidak bisa bekerja sendiri sehingga membutuhkan keterlibatan semua sektor untuk menyukseskan penurunan angka stunting ini. Salah satunya peran serta tiga pilar yakni kader, bidan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).” Tutupnya

Artikulli paraprakAli Mazi Sebut HKG PKK Sebagai Momentum Penyemangat Dalam Melaksanakan Program Pokok PKK
Artikulli tjetërPemkab Konawe Bahas Dua Kecamatan RDTR Bersama Kementrian ATR di Jakarta