Penulis : Zuwal
MUBAR, BONDO.ID – Perbedaan antara usulan masyarakat dan bantuan bibit jagung yang turun menjadi keluhan beberapa masyarakat petani di Kabupaten Muna Barat.
Betapa tidak, varietas bibit jagung yang diusulkan adalah jenis Bisi 2 (B2) namun yang datang justru varietas lain.
Menanggapi hal itu, Kadis Pertanian Mubar Nestor Jono mengatakan berkaitan dengan usulan petani khususnya bibit jagung jenis varietas Bisi 2 yang tertuang dalam CPCL (calon petani calon lahan) sesuai musim tanam April-september (Asep) dan Oktober Maret (Okmar) tak luput dari usulan dinas pada pemerintah pusat.
Namun, lagi-lagi belum terakomodir karena ketersediaan menu yang ada dari pusat. Bantuan bibit jagung yang turun setiap tahunnya memang berbeda-beda.
“Kementrian Pertanian memberikan bantuan bibit tidak sesuai dengan usulan kami, karena setiap tahun selalu berganti varietas yang turun. Tidak mungkin juga kita tolak apalagi gratis. pada T.A 2019 varietas B2, TA 2020 bantuan benih jagung hybridax varietas Pioneer dan pada TA 2021 varietas Asia 92, dan tahun 2022 ini bantuan benih yang akan turun adalah jenis varietas Nakula Sadewa 29 untuk 6 ribu hektar lahan milik 240 kelompok tani siap tanam yang tersebar di semua Kecamatan dan akan tiba pada 30 Juni mendatang, jelas Nestor saat ditemui di kantornya, Rabu, (22/06/2022).
Lebih lanjut Nestor menjelaskan dikarenakan bantuan bibit jagung gratis diturunkan langsung dari kementerian maka pihaknya tidak menganggarkan hal itu dalam APBD kabupaten untuk menghindari tumpang tindih jika program disinkronisasi.
Coba dihitung jika diestimasi dalam bentuk uang jumlah bantuan bibit jagung yang turun untuk persiapan 6 ribu hektare lahan itu sekira 7,6 miliar.
“Itu luar biasa. Dari sisi anggaran bahwa kebutuhan benih untuk lahan 1 ha, membutuhkan benih sebanyak 15 kg, harga satuan untuk benih Rp. 85 ribu per kilo, artinya kalau kita konversi ke rupiah adlh 1 ha membutuh kan dana Rp.1,275 juta artinya kalau kita kali dengan 6.000 ha, Berarti kita harus menyiapkan dana kurang lebih 7.6 miliar. Jadi bantuan itu turun dalam bentuk barang bukan uang,” tuturnya.
Nestor mengaku dirinya akan tetap mencarikan solusi permintaan petani terkait bibit jagung kuning varietas Bisi 2 itu.
“Dalam waktu dekat saya akan menghadap pak Bupati untuk meminta petunjuk berkaitan dengan sebagian keluhan petani kami, yang menginginkan benih varietas B2 itu,” pungkas Kadis.