Berdayakan Pengrajin Lokal, Pemkot Kendari Gelar Pelatihan Bahan Baku Kerajinan Jadi Produk Ekraf

421
Pelatihan pengolahan bahan baku kerajinan menjadi produk Ekraf oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Selasa, 13 Juni 2023.

Penulis: La Ato

KENDARI, BONDO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar pelatihan Bahan Baku Kerajinan Menjadi Produk Ekonomi Kreatif (Ekraf) di salah satu hotel di Kendari, Selasa, 13 Juni 2023.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Herman mengatakan, pelatihan ini dilakukan agar pelaku Ekraf mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan teknologi di dunia usaha.

“Peserta pelatihan dalam kegiatan ini sebanyak 40 orang, terdiri atas perwakilan dari kampung wisata, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia, dan pelaku usaha Ekraf lainnya,” kata Herman.

Ia menyebut, metode pelatihan dalam kegiatan ini, yakni 30 persen penyajian materi dan sisanya, 70 persen praktik. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan  selama dua hari, yakni tanggal 13 sampai 14 Juli 2023.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, pelatihan ini merupakan harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daya saing ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.

“Pelatihan ini merupakan bentuk dukungan dan perhatian Kota Kendari kepada pengrajin lokal agar nantinya dapat menghasilkan karya seni yang berciri khas Kota Kendari untuk dapat dipromosikan ke masyarakat yang lebih luas,” ujar Asmawa Tosepu.

Dirinya berharap, peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat mengambil peran untuk terus berkontribusi terhadap keberlangsungan kepariwisataan di Kota Kendari, khususnya pengembangan Ekraf.

“Semoga pelatihan ini dapat menimbulkan efek positif bagi peserta dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, mandiri, dan kreatif,” harapnya.

Artikulli paraprakPemdes Tawarolondo Salurkan BLT Tahap II Tahun Anggaran 2023 kepada 26 KPM
Artikulli tjetërCuaca Buruk, Masyarakat Sultra yang Mengunjungi Tempat-Tempat Wisata Diminta Waspada