Penulis: La Ato
KENDARI, BONDO.ID – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi memaparkan empat aspek permasalahan dan isu strategis yang masih menjadi pembahasan utama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sultra tahun 2023.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sultra tahun 2023 yang digelar di Kota Baubau, Rabu, 30 Maret 2022.
Empat aspek permasalahan dan isu strategis tersebut, yakni pembangunan manusia, pemulihan perekonomian daerah dan penanggulangan kemiskinan, tata kelola pemerintahan, dan peningkatan kapasitas infrastruktur dasar dan wilayah; terutama infrastruktur penunjang sektor unggulan.
“Berdasarkan isu strategis tersebut, sasaran dan prioritas pembangunan dalam RPJMD dan memperhatikan tema dan prioritas pembangunan nasional tahun 2023, maka tema pembangunan Sultra tahun 2023 adalah Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Peningkatan SDM dan Infrastruktur Pendukung,” kata Ali Mazi, sebagaimana siaran Pers Kominfo Sultra.
Dalam rangka mewujudkan tema tersebut, lanjutnya, ada empat prioritas pembangunan yang dilakukan, yaitu peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemerataan akses terhadap pelayanan dasar, peningkatan daya saing perekonomian daerah melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan, tata kelola pemerintahan yang baik, dan pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui peningkatan infrastruktur dasar dan wilayah untuk mendukung konektivitas.
“Tema dan prioritas sebagaimana saya sebutkan tadi akan menjadi arah dalam penyusunan kebijakan pembangunan Provinsi Sultra tahun 2023 sebagai upaya untuk mencapai sasaran pembangunan nasional dan daerah, serta mewujudkan visi pembangunan Sultra tahun 2018-2023, yaitu terwujudnya Sultra yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat,” papar Ali Mazi.
“Sekaligus menjadikan Sultra pilar utama masa depan Indonesia Maju,” tambahnya
Ia berharap, penyelenggaraan Musrenbang yang digelar di Kota Baubau tersebut bisa menjadi momentum bangkitnya kembali semangat masyarakat dan perekonomian akibat pendemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020.